“Sabar, Jalan Menuju Ketenteraman dan Kesehatan Jiwa”

“Sabar, Jalan Menuju Ketenteraman dan Kesehatan Jiwa”

Karya: Elis Nur Hasanah, S.H – Penyuluh Agama Islam Kota Serang

Dalam kehidupan yang fana ini, tak ada seorang pun yang lepas dari ujian. Ada yang diuji dengan harta, ada yang diuji dengan kehilangan, ada pula yang diuji dengan hati yang rapuh. Namun Allah memberikan satu kunci agar manusia tetap tenang di tengah badai dunia: sabar.

🌿 Keutamaan Sabar dalam Islam

Allah berfirman:

> "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah: 153)

Ayat ini bukan sekadar kalimat penenang. Ia adalah janji yang nyata bahwa siapa pun yang bersabar, tidak pernah sendiri. Ia ditemani oleh Yang Maha Menguatkan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Dan ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran.”
(HR. Tirmidzi, no. 2516)

Sabar adalah tiang dari segala amal. Tanpa sabar, salat akan terasa berat. Tanpa sabar, hidup terasa sempit. Namun dengan sabar, yang berat menjadi ringan, yang gelap menjadi terang.

🌸 Kiat-Kiat Memperoleh Kesabaran

1. Menguatkan Niat Karena Allah
Sabar bukan kelemahan, tapi kekuatan untuk tidak bereaksi secara impulsif. Niatkan sabar sebagai ibadah.

2. Memperbanyak Dzikir dan Doa
Dzikir melembutkan hati dan menenangkan jiwa.
“Alaa bidzikrillahi tathma'innul quluub.”
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang." (QS. Ar-Ra’d: 28)

3. Melatih Diri dari Hal-hal Kecil
Latih kesabaran dari hal-hal sepele: saat menunggu, saat macet, saat kecewa.

4. Membaca Kisah Nabi dan Orang Saleh
Seperti kisah Nabi Ayyub ‘alaihis salam yang tetap bersyukur meski kehilangan segalanya.
(Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 5, hlm. 290)

5. Memahami Hikmah di Balik Ujian
Setiap musibah mengandung rahmat tersembunyi.

💖 Sabar dan Kesehatan Mental

Dalam ilmu kesehatan, sabar berperan penting dalam menjaga stabilitas emosi dan hormon tubuh. Saat seseorang sabar dan ikhlas menerima keadaan:

Kadar hormon kortisol (stres) menurun.

Detak jantung dan tekanan darah menjadi stabil.

Sistem kekebalan tubuh meningkat.

Menurut Prof. Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence (1995, hlm. 62), kemampuan mengelola emosi seperti sabar memiliki efek jangka panjang terhadap kesehatan mental dan fisik.

Studi dari Harvard Medical School juga membuktikan bahwa orang yang sabar dan tidak mudah marah memiliki tingkat inflamasi tubuh yang rendah, yang berdampak baik bagi jantung dan otak.

📚 Rujukan dan Dalil Tambahan

1. Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi, Bab Sabar, hadis ke-45:

> "Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Segala urusannya baik bagi dirinya. Jika ia mendapat nikmat, ia bersyukur, itu baik baginya. Jika ia ditimpa musibah, ia bersabar, itu juga baik baginya."
(HR. Muslim, dalam Riyadhus Shalihin, hal. 78)

2. Kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, Jilid 3, Bab Sabar dan Syukur, hlm. 96:

> "Sabar adalah pondasi iman, karena tanpa sabar seorang hamba tidak mampu melaksanakan perintah atau menjauhi larangan."

3. Buku Psikologi Islam karya Dr. Zakiah Daradjat, hlm. 104:

> "Kesabaran adalah terapi jiwa yang menghindarkan seseorang dari stres berkepanjangan yang dapat menyebabkan gangguan psikosomatik."
---

🌼 Penutup: Tenanglah Bersama Kesabaran

Sabar bukan menahan diri tanpa rasa. Sabar adalah menerima dengan ridha, menunggu dengan harapan, dan melangkah dengan iman. Hidup akan terasa ringan jika kita mampu melihat setiap ujian sebagai jembatan menuju surga.

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang sabar, karena sabar adalah pelita hati dan penyelamat jiwa.

> "Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, ketika mereka bersabar."
(QS. As-Sajdah: 24)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelita Hati Sepanjang Usia

Laporan Hasil Wawancara